Entah memakai istilah apa untuk menyatakan pengetahuan yang dikuasai anak dalam membuat permainan meriam bambu bernama 'laduman' yang
berarti ladum + an atau dentum + an dari suara meriam bambu sudah
memasuki era teknologi elektro dengan memadukan unsur metanol yaitu
senyawa kimia dengan rumus CH3OH serta pemantik api elektrik. Sungguh
membuat saya kagum, padahal ketika masih usia remaja hanya menggunakan
potongan bambu sebagai permainan meriam dengan minyak tanah. Serunya
ketika mencari bambu yang
larut di sungai dan memberi lobang pada pangkalnya setelah semua sekat
pada lorong bambu ditembus. Dan, ketika sore menjelang buka puasa bulan
ramadhan kami berjajar di depan halaman untuk membunyikan secara
serentak. Suara yang paling keras mendapat hadiah tepukan tangan meriah,
sementara suara laduman yang tidak nyaring mendapat ejekan. Lantas,
berbagai cara digunakan untuk membuat suara laduman terdengar
menggelegar - ada yang menggunakan karbit (CaC2) dan adapula yang
menggunakan garam dapur (NaCl) sehingga peperangan menjadi lebih seru
dan selalu terdengar sorakan kegembiraan di sela dentuman yang membahana
kampung.
Seperti yang kutemui, teknologi elektro merasuki anak kota. Meriam bambu
yang bernama 'laduman' di sebagian besar komplek perumahan kota
Banjarmasin telah berubah bentuk dengan memanfaatkan unsur kimia dan
pemantik api elektrik - suara dentuman pun cukup keras. Fungsi bambu
digantikan dengan menyambung kaleng sarden atau kaleng bola tennis
dengan selotip setelah semua sekat ditembuskan. Terserah pemilik, ada
yang menyambung 4 susun hingga 7 susun kaleng. Kemudian pada ujung
pangkal meriam kaleng sarden ini di pasang bekas kepala botol minuman
plastik untuk meletakkan pemantik api elektrik, Bahan yang digunakan
tidak lagi minyak tanah melainkan spiritus sebagai unsur bahan pembakar -
dan bisa diterka ketika pemantik api elektrik di tekan - maka suara
menggelegar pun nyaring terdengar. Think Smart....!
Cara kerja laduman elektrik ini sederhana saja, semprotkan spritus pada
buritan meriam dengan membuka tutup botol - cukup 2 sampai 4 kali
semprotan - kemudian tutup kembali dan tekan alat pemantik api - nah
jangan kaget mendengar suaranya yang cukup nyaring. Mudah ya, tanpa
jelaga serta tidak harus meniupkan angin pada lobang bambu seperti waktu
saya memainkan laduman dari bambu. Ini juga jadi investasi bagi anak
remaja lho, karena nilai produk satu set meriam bambu bernama laduman
elektrik ini dihargai lima belas ribu rupiah, plus gratis 1 botol
ukuran 25 ml bahan bakar spritus. Hebat khan, ekonomi kreatif anak
Indonesia.
Salam Kenal
BalasHapuswaw keren
BalasHapus